Hal ini diumumkan Huawei melalui akun twitter resmi perusahaan pada 1 September 2019.
Huawei Mate 30 akan menjadi ponsel pertama yang dirilis ponsel pasca dimasukkannya raksasa teknologi China ini ke daftar hitam (blacklist) yang membuat Huawei butuh lisensi khusus untuk membeli perangkat atau software dari perusahaan AS.
Sebelumnya, Sumber South China Morning Post melaporkan peluncuran smartphone ini akan dilakukan di pasar China tetapi untuk pasar internasional ditunda. Penyebabnya, Google tidak bisa memberikan linsensi penuh Android.
Alasannya, dalam penundaan sanksi blacklist pemerintah AS tidak menyebutkan pemberian izin penggunaan operating system (OS) milik Google ini dalam smartphone terbaru Huawei. Izin yang diberikan cuma memberikan update para perangkat Huawei saja.
Tanpa lisensi penuh, pengguna Huawei tidak bisa mendapatkan aplikasi bawaan dari Google Android seperti Gmail, Maps hingga YouTube. Kehilangan lisensi penuh ini akan membuat Huawei Mate 30 Series tidak akan diminati masyarakat luar China.
Di China aplikasi bawaan Google memang diblokir. Jadi Huawei memodifikasi Android dan menambahkan aplikasi sesuai dengan yang berkembang di China seperti media sosial Weibo.
Simak video tentang Huawei di bawah ini:
(roy/roy)
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190902141713-37-96511/ponsel-huawei-mate-30-tetap-rilis-di-jerman-tanpa-android
2019-09-02 09:42:12Z
52781783635538
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ponsel Huawei Mate 30 Tetap Rilis di Jerman, Tanpa Android? - CNBC Indonesia"
Post a Comment