
JAKARTA - Tahun lalu, Huawei memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan saat meluncurkan ponsel andalannya. Mate 30 Pro hadir tanpa dukungan layanan Google, sehingga membuat Huawei mencari cara demi mengatasi hal ini, dilansir dari Cnet.
Mate 30 Pro tetap menggunakan Android yang merupakan open source, namun handset ini tidak memiliki aplikasi Google sama sekali. Oleh karena itu, Huawei menciptakan pengganti Google Play Store, yaitu AppGallery.
Huawei berharap untuk lebih siap menghadapi persoalan ini pada 2020. Perusahaan memutuskan bekerjasama dengan tiga vendor raksasa teknologi asal China lainnya, Xiaomi, Oppo, dan Vivo.
Menurut laporan Reuters, proyek ini akan dinamakan Global Developer Service Alliance (GDSA) yang bertujuan untuk menyatukan basis pengguna empat perusahaan tersebut demi mendorong lebih banyak pengembang untuk mengunggah barang mereka ke platform bersama.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMigQFodHRwczovL3RlY2huby5va2V6b25lLmNvbS9yZWFkLzIwMjAvMDIvMDcvMjA3LzIxNjUwODgvYWxhc2FuLTQtcGVydXNhaGFhbi10ZWtub2xvZ2ktYXNhbC1jaGluYS1iaWtpbi10YW5kaW5nYW4tZ29vZ2xlLXBsYXktc3RvcmXSAQA?oc=5
2020-02-08 00:03:56Z
52782028496041
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Alasan 4 Perusahaan Teknologi asal China Bikin Tandingan Google Play Store : Okezone techno - Okezone"
Post a Comment