:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2216450/original/011878300_1526523319-20180516-Ketika-Angin-Meniup-Mantel-Paus-AP-2.jpg)
Tidak ada salahnya untuk turut menyimak imbauan Vatikan agar lebih berhati-hati di medsos. Sebab, banyak hal-hal negatif yang bisa tersebar di dunia maya.
Pada konteks Indonesia saat ini, menyebar paham radikalisme lewat medsos termasuk salah satu modus yang seringkali dipilih jaringan teroris, terlebih lagi yang menyasar anak-anak.
Dalam sesi konferensi pers kejahatan terorisme, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Anak Berhadapan Hukum (ABH), Putu Elvina, menegaskan keterkaitan paparan radikalisme di medsos pada anak.
"Yang paling rentan itu anak terpapar paham radikalisme di medsos. Aspek medsos ini sangat mengerikan. Anak gampang mengakses internet. Mereka bahkan bisa mencari sendiri konten-konten radikal di medsos," tegas Putu di Kantor KPAI, Jakarta.
Pengasuhan yang kurang maksimal dari keluarga makin membuat anak termakan paham radikalisme. Apalagi tidak adanya pantauan orangtua terhadap konten yang diakses anak. Anak semakin tidak tahu, mana konten yang benar dan salah di medsos.
Inilah yang perlu diperhatikan orang tua, agar keluarganya terlindung dari konten negatif di medsos.
https://www.liputan6.com/tekno/read/3529289/vatikan-imbau-para-biarawati-untuk-tahan-diri-di-media-sosialBagikan Berita Ini
0 Response to "Vatikan Imbau Para Biarawati untuk Tahan Diri di Media Sosial"
Post a Comment