:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2155981/original/090238700_1525425380-IMG-20180504-WA0012.jpg)
Blockchain dikembangkan bersamaan dengan kelahiran Bitcoin pada 2009. Sederhananya teknologi ini adalah buku besar atau basis data global yang bisa digunakan siapa pun secara online.
Menariknya, blockchain beroperasi secara independen alias tak dimiliki oleh lembaga atau perusahaan tertentu. Hal inilah yang membuat blockchain lebih transparan karena bisa diakses oleh siapa saja.
Layaknya buku kas induk di sebuah bank, blockchain juga merekam semua transaksi yang dilakukan seluruh pengguna. Bedanya semua transaksi di Blockchain bisa dilihat oleh semua pengguna, sedangkan buku kas induk hanya bisa dilihat oleh pihak bank.
Hal tersebut memungkinkan karena semua informasi di blockchain tersimpan di seluruh jaringan pengguna. Informasi yang terkumpul juga didistribusikan ke semua pengguna.
Blockchain mengadopsi sistem terdesentralisasi sehingga lebih efisien. Misalnya, ketika kamu membeli bitcoin, sistem komputer yang terhubung jaringan blockchain akan mencatat dan memberikan validitas secara otomatis.
Alhasil, prosesnya menjadi lebih cepat, terjangkau, mudah, dan minim kesalahan.
(Isk/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Di balik bitcoin, terdapat teknologi yang disebut blockchain. Kini blockchain digunakan untuk beberapa fungsi lain. VOA
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pandu Sastrowardoyo, Srikandi di Balik Perkembangan Blockchain"
Post a Comment