Search

Cari Uang dari Iklan Batal, Pakai WhatsApp Bayar Rp 14.000? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - WhatsApp masih tetap menjadi aplikasi chatting gratis dan bebas iklan. Hal ini karena WhatsApp membatalkan rencana untuk menyusupkan iklan ditarget pada aplikasi milik Facebook ini.

Menurut laporan Wall Street Journal, Facebook menghentikan sementara waktu rencana monetisasi WhatsApp ini. Bahkan tim khusus untuk membuat iklan di dalam WhatsApp telah dibubarkan dalam beberapa bulan terakhir, seperti dilansir dari The Verge, Jumat (17/1/2020).

Lalu, bagaimana cara WhatsApp hasilkan uang setelah 10 tahun gratiskan layanan? Akankah WhatsApp mengenakan biaya berlangganan US$1 atau Rp 14.000 per tahun?

WhatsApp berlangganan sebenarnya dicetuskan oleh Brian Acton pendiri WhatsApp. Ini adalah model monetisasi yang diajukan agar Facebook tidak memberi ruang iklan yang disisipkan di WhatsApp Status.

Namun usulan ini ditolak petinggi Facebook waktu itu. Alasannya cara ini tidak bisa menghasilkan uang dalam jumlah besar.

Maklum, Facebook menghabiskan US$22 miliar untuk mengakuisisi WhatsApp pada 2014. Tetapi WhatsApp berbayar tidak akan jadi pilihan Facebook.

Kepada Business Insider, Juru Bicara Facebook mengatakan sekarang WhatsApp akan fokus untuk membangun fitur yang menjembatani pelaku bisnis berkomunikasi dengan pelanggan di dalam applikasi, disamping mengembangkan sistem pembayaran di negara lain.

Menurutnya iklan akan menjadi peluang jangka panjang dan belum ditetapkan waktu penerapannya di dalam platform.

[Gambas:Video CNBC]

(roy/sef)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL3RlY2gvMjAyMDAxMTcxMjU0MjktMzctMTMwNzI4L2NhcmktdWFuZy1kYXJpLWlrbGFuLWJhdGFsLXBha2FpLXdoYXRzYXBwLWJheWFyLXJwLTE0MDAw0gEA?oc=5

2020-01-17 06:03:04Z
52781996705804

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Cari Uang dari Iklan Batal, Pakai WhatsApp Bayar Rp 14.000? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.