iOs 13, Dark Mode, dan Mac Pro Rp85 juta - BeritagarID

Tim Cook mempresentasikan Mac Pro dan Pro Display XDR di WWDC, San Jose, California, Amerika Serikat, Senin (3/6/2019). | Apple /Apple

Dalam perhelatan tahunan Apple, Worldwide Developer's Conference (WWDC) di San Jose, California, Amerika Serikat, raksasa teknologi itu mengumumkan banyak hal baru. Mulai dari sistem operasi baru iOs 13, dark mode, hingga komputer canggih yang dibanderol mulai Rp85 juta.

Apple mengembangkan iOs versi baru. Dilengkapi berbagai fitur menarik.

Salah satu yang rumornya sudah beredar sejak lama adalah Dark Mode. Sebelumnya, Apple sudah menerapkan Dark Mode untuk pembaruan piranti lunak macOS Mojave 10.14 pada 2018.

Ada juga beberapa aplikasi yang sudah menawarkan Dark Mode. Seperti Apple Maps dan Books. Namun, dengan iOs 13 pengguna bisa membuat tampilan layar ponsel sepenuhnya berlatar gelap dengan Dark Mode.

Dengan Dark Mode, tampilan ponsel jadi lebih rapi, melihat dalam gelap pun jadi lebih mudah.

Jadi, otot-otot mata tak terlalu tegang. Bonus lain, moda ini dapat membantu menghemat baterai ponsel.

Pembaruan juga diterapkan pada sejumlah aplikasi. Music misalnya, kini punya fitur live lyrics. Bisa mengubah fungsi ponsel jadi mesin karaoke.

Kamera dan penyuntingan video lewat iPhone juga mendapat pembaruan. Kini pengguna dapat menyunting video layaknya foto, bahkan merotasi hasil rekaman semudah foto.

Sementara Maps, makin canggih karena memungkinkan pengguna berbagi waktu kedatangan (ETA) dengan kerabat, juga melihat peta dalam moda street view.

Akhirnya, Apple memutuskan untuk membunuh iTunes. Memecahnya menjadi beberapa aplikasi, Apple Music, Apple Podcasts, dan Apple TV.

Pengguna masih bisa mensinkronisasikannya dengan iPhone atau iPad dengan komputer. Hanya saja fungsi sinkronisasi tidak tersedia dalam iTunes, melainkan dalam aplikasi Finder.

Hari-hari bisa lebih bebas gangguan. Pasalnya jika iPhone tak mengenali panggilan telepon yang masuk, pengguna punya opsi mengarahkannya langsung ke voicemail.

Pembaruan lain dilakukan Apple untuk aplikasi Health. Aplikasi ini menggunakan machine learning pada iPhone menghadirkan perspektif lain soal kesehatan.

Pengguna Apple Watch kini bisa mengakses App Store dan menginstall aplikasi langsung dari pergelangan tangan.

Ada pula Cycle Tracking yang membantu perempuan melacak siklus datang bulan dan kesuburan. Sementara aplikasi Noise memantau seberapa keras pengguna memutar musik di pelantang telinga, kemudian mengirimkan notifikasi.

Kejutan lain dari Apple adalah pembaruannya untuk Mac Pro, pertama sejak 2013. Bentuknya mirip parutan keju. Namun, kekuatan mesin ini ibarat Terminator.

Dengan prosesor Intel Xeon up to 28-core dan memori hingga 1,5 TB. Frame stainless-steel dan case aluminium yang membungkus Mac Pro, bisa dibuka hingga pengguna dapat melihat interiornya.

Mac Pro dibanderol mulai $5.999 atau sekitar Rp85 juta. Ini baru mesinnya saja.

Untuk Pro Display--layar monitor--Apple mematok harga $4.999 atau sekitar Rp71 juta.

Tak hanya itu, Apple juga menyediakan aksesoris pelengkap, Pro Stand. Alat ini bisa membuat layar Mac Pro diputar ke atas, bawah, pun menjadi vertikal. Harganya $999 kira-kira Rp14 juta.

"Kami merancang Mac Pro untuk pengguna yang membutuhkan sistem modular dengan kinerja ekstrem, ekspansi, dan konfigurasi. Dengan prosesor Xeon yang kuat, kapasitas memori yang sangat besar, arsitektur GPU yang inovatif, ekspansi PCIe, kartu akselerator Afterburner dan desain keren, Mac Pro yang baru adalah monster yang memungkinkan para profesional melakukan pekerjaan terbaik dalam hidup mereka," papar Phil Schiller, senior vice president Worldwide Marketing, Apple.

Seluruh produk ini akan mulai tersedia di AS pada musim gugur. Antara bulan September hingga November 2019.

Let's block ads! (Why?)