:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1559582/original/044764500_1491540844-20170406-Bertemu-di-Florida_-Donald-Trump-dan-Xi-Jinping-Saling-Lempar-Senyum-AP-9.jpg)
Beberapa perusahaan teknologi di Tiongkok juga dituding sering menghadirkan seksisme lewat iklan-iklan produk mereka.
Human Rights Watch (HRW) dalam laporannya menyebut perusahaan teknologi Tiongkok, seperti Alibaba, Baidu, dan Tencent ternyata secara rutin menghadirkan iklan yang mengobjektifikasi perempuan, padahal itu melanggar hukum.
"Pihak berwajib di Tiongkok jarang menegakkan larangan hukum terhadap diskriminasi dalam ketenagakerjaan dan di periklanan," tulis HRW dalam laporannya seperti dikutip Bloomberg.
Ada sejumlah jenis iklan yang seksis. Pertama, adalah konten seksis pada iklan mencari pekerjaan.
Contohnya, di iklan Alibaba muncul wanita-wanita cantik yang mengaku menyukai pria di bidang teknologi untuk menggaet pegawai baru.
"Inilah para dewi di hati karyawan Alibaba. Mereka ingin bekerja bersamamu. Apa kamu juga mau,?" tulis sebuah iklan yang menampilkan foto wanita-wanita bergaya sensual.
Jenis iklan lainnya yang dituding seksis adalah yang mengutamakan laki-laki, seperti yang dilakukan Baidu.
Ada juga Tencent yang menampilkan iklan berisi adanya wanita cantik yang bekerja di perusahaan mereka, sehingga karyawannya merasa gembira.
Tidak hanya di perusahaan teknologi, HRW mencatat fenomena iklan kerja seksis serupa terjadi di sektor pemerintahan, serta muncul di iklan-iklan bergaji tinggi dan posisi prestisius, sehingga kesan meremehkan kapasitas pekerja perempuan menjadi semakin kuat.
(Tom/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Dua TKA berseragam loreng berkelahi sesamanya dengan menggunakan Bahasa Mandarin.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS Perketat Visa Mahasiswa Tiongkok yang Belajar Teknologi"
Post a Comment